2.2 Sebutkan dan jelaskan Perbedaan TV Digital dengan TV Analog
Di Indonesia agar
segera diluncurkan karena Pemerintah juga berpendapat bahwa teknologi televisi
digital lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi
analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun,
pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini
telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk
TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital.
Walaupun televisi digital harus banyak melakukan adaptasi terhadap jangkauan
yang telah dapat dicapai oleh televisi analog. Penerapan siaran TV digital
sebagai pengganti TV analog pada pita UHF dilakukan secara bertahap sampai
suatu batas waktu cut-off TV analog UHF yang
ditetapkan (2015 di kota besar dan 2020 secara nasional).
Wilayah layanan TV
digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T
sama dengan wilayah layanan TV analog UHF sesuai Keputusan Menteri Perhubungan
No. 76 Tahun 2003. Alokasi kanal frekuensi untuk layanan TV digital penerimaan
tetap free-to-air DVB-T di Indonesia adalah pada band IV
dan V UHF, yaitu kanal 28 – 45 (total 18 kanal) dengan lebar pita masing –
masing kanal adalah 8 MHz. Namun, setiap wilayah layanan diberikan jatah hanya
6 kanal, karena 12 kanal lain digunakan di wilayah – wilayah layanan sekitarnya
(pola reuse 3 grup kanal frekuensi). TV digital,
katanya, memang menuntut keterlibatan banyak pihak, di antaranya perusahaan
seluler, sedangkan pemerintah berfungsi untuk melindungi produk TV digital dan
sebagai regulator.
Untuk menyusun
strategi migrasi ke teknologi digital, pemerintah diusulkan membentuk Komisi
Nasional Televisi yang beranggotakan departemen dan kalangan lembaga penyiaran.
Pada 2004 diharapkan Komisi ini sudah terbentuk, sehingga sosialisasi dan uji
coba televisi digital dapat dilakukan.
Perbedaan mendasar antara TV
Digital dengan TV Analog
Perbedaan yang paling
mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada
penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun
pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan
berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat
dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital
dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan
TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya
langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data
gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat
membedakan dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada
antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital
yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau
kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan
Format digital banyak hal dipermudah.
Siaran TV Satelit Dulu
memakai Analog. Sekarang sudah banyak yang digital. Tidak semua TV satelit
memakai sistim Digital. Di beberapa satelit Arab banyak yang memakai mode
analog. Sebenarnya untuk menerima siaran digital untuk TV yang analog tidaklah
terlalu mahal. Receiver ini hanya tinggal pasang antena dan kemudian AV nya
colokkan ke TV. Untuk siaran TV satelit namanya DVB-S (Digital Video
Broadcasting – Satelite). Sedangkan untuk di daratan namanya DVB-T(Digital Video
Broadcasting – Terresterial).
Jika anda melihat Indosiar
atau Metro TV atau RCTI melalui satelit anda bisa melihat siaran TV Digital.
Tidak Harus plasma, Tidak harus HD, karena stasiun TV Nasional masih memakai
SDTV meskipun mereka memancarkan secara digital lewat satelit Dengan memakai TV
14 inchi yang paling murahpun anda bisa menonton TV digital. Sedangkan jika
anda membeli TV LCD, hampir semua bisa menerima signal Digital tanpa alat
tambahan karena sudah dilengkapi dengan receiver digital.
Kesimpulan dari perbedaan diatas :
1.
TV Analog dapat
menerima sinyal analog sedangkan TV Digital
dapat menerima sinyal digital dan analog
2.
TV
Analog rentan terhadap kebisingan dan
distorsi sedangkan TV Digital
tidak
3. TV Analog biasanya dibuat dengan
menampilkan CRT sedangkan TV Digital
menggunakan panel layar datar
4.
TV
Digital dapat di HD TV Analog sementara hanya bisa di SD
5.
TV
Analog dibatasi untuk di bawah 30 inci sedangkan TV Digital di atas 50 inci
yang sudah umum
6.
TV
Analog memiliki keunggulan dibandingkan
TV Digital yang
sebagian besar terkait dengan CRT
Sumber :
Post a Comment