Header Ads

Manfaat dan Peran SIM (Sistem Informasi Manajemen)


T
eknologi informasi dan globalisasi juga membawa ancaman baru bagi perusahaan bisnis domestik. Oleh karena itu pelanggan sekarang dapat memungkinkan untuk berbelanja dimanapun di seluruh dunia, dan memungkinkan juga untuk memperoleh harga dan informasi kualitas barang yang dapat dipercaya
selama waktu 24 jam sehari.

Era ekonomi industri secara perlahan sudah mulai bergeser ke arah ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif lebih mengutamakan ide dan pengetahuan dalam membangun dan memperkuat aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, saat ini, negara-negara maju sedang melakukan transformasi ekonomi ke ekonomi kreatif. Globalisasi di bidang media dan hiburan juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku masyarakat menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun menjadi semakin luas dan semakin global.

Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang semakin keras. Kondisi ini mengharuskan perusahaan mencarai cara agar bisa menekan biaya semurah mungkin dan se-efisien mungkin. Konsentrasi industri berpindah dari negara barat ke negara-negara berkembang di Asia karena tidak bisa lagi menyaingi biaya murah di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan efisien industri negara Jepang. Negara-negara maju mulai menyadari bahwa saat ini mereka tidak bias mengandalkan supremasi dibidang industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif, sehingga kemudian pada tahun 1990-an dimulailah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, yang populer disebut Ekonomi Kreatif yang digerakkan oleh sektor industri yang disebut Industri Kreatif.

Lahirlahperusahaan-perusahaan digital. Istilah perusahaan digital (Digital Firm) berasal sebagai konsep dalam serangkaian Sistem Informasi Manajemen (SIM) buku yang ditulis oleh Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2004) dan memberikan cara baru untuk menggambarkan organisasi yang beroperasi secara berbeda daripada bisnis berbasis internet yang biasa-biasa saja. Perkembangan dan pertumbuhan pengguna internet menjadi perkembangan dan paling cepat yang dalam abad modern ini. Internet menjadi sebuah alat penyebaran informasi secara global, sebuah mekanisme penyebaran informasi dan sebuah media untuk berkolaborasi dan berinterkasi antar individu dengan menggunakan komputer tanpa terhalang batas geografis (Ustadiyanto, 2002). Internet mungkin implementasi internetworking yang terbesar, dan paling terkenal, yang menghubungkan ribuan jaringan individual diseluruh dunia. Internet memiliki jangkauan kemampuan yang digunakan oleh organisasi untuk tukar-menukar informasi secara internal atau untuk berkomunikasi secara eksternal dengan organisasi lainnya. Teknologi internet memberikan infrastruktur utama bagi E-commerce, E-business, dan kelahiran perusahaan digital (Laudon dan Laudon, 2006).Adopsi teknologi baru ini merupakan hal yang terbesar yang mendorong terjadinya era digital di perusahaan. Ketika perusahaan melakukan adopsi teknologi baru pada bisnis intinya, selanjutnya perusahaan dapat melakukan perubahan-perubahan pada bagian internalnya menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada bisnis inti. Tujuan dari perubahan-perubahan yang terjadi pada internal perusahaan tersebut adalah adanya keterpaduan, sinergi antar lini di perusahaan dan saling melengkapi, keunggulan kompetitif, optimalisasi kinerja perusahaan, penghematan biaya yang ingin dilakukan oleh perusahaan, perubahan yang terjadi pada rantai pasok dan hubungan dengan para pelanggan. Setiap bisnis memiliki rantai nilai informasi. Keputusan untuk berinvestasi dalam bisnis dalam bentuk sistem informasi ditentukan oleh seberapa besar nilai yang diberikan oleh sistem informasi tersebut terhadap bisnis. Misalnya, sejauh mana system tersebut akan menyebabkan keputusan yang lebih baik, memberikan efisiensi pada proses bisnis, dan memberikan pengaruh pada profitabilitas perusahaan menjadi lebih baik. Sistem informasi merupakan serangkaian aktivitas untuk memperoleh, mengubah, dan mendistribusikan informasi, sehingga dapat digunakan oleh manajer untuk mengambil keputusan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Sistem informasi manajemen mengkombinasi teori-teori pengetahuan komputer, pengetahuan manajemen, dan operasi riset dengan suatu orientasi praktis ke arah pengembangan solusi sistem atas permasalahan nyata dan mengelola sumber-sumber teknologi informasi. Sistem informasi untuk mendukung kegiatan bisnis tidak dapat dibangun secara langsung dan dalam waktu yang tidak instan. Sistem informasi haruslah sesuai dengan strategi perusahaan dan karakteristik perusahaan tersebut. Perusahaan tidak bisa dengan serta merta melakukan adopsi teknologi informasi tanpa melakukan kajian terlebih dahulu tentang perlu tidaknya melakukan  adopsi teknologi informasi. Ketika perusahaan memandang perlu melakukan adopsi teknologi informasi, yang perlu dilakukan terlebih dahulu oleh perusahaan adalah menyiapkan infrastruktur dan sumberdaya manusia.

Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem teknologi informasi pada organisasi bisnis (Hartono, 2013). Hartono (2013) mengungkapkan bahwa sistem informasi strategis mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan organisasi untuk memperkuat posisi dalam persaingan dagang. Sistem yang mampu memberi efek seperti ini mampu mengubah bisnis organisasi. Beberapa peran yang dimainkan oleh sistem informasi dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi, tapi O'Brien dan Marakas (2008) telah mengidentifikasi tiga peran penting yang dimainkan oleh sistem informasi dalam bisnis. Tiga hal penting tersebut adalah: pertama, sistem informasi mendukung proses bisnis dan operasi, kedua, mereka mendukung pengambilan keputusan karyawan dan manajer dan ketiga, mereka mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. Tiga peran mendasar ini mencakup setiap peran lain yang dimainkan oleh system informasi dalam suatu organisasi. Persaingan dalam bisnis saat ini menarik dan apa yang akan menjadi penting adalah seberapa cepat perusahaan dapat mengkonversi banyaknya informasi yang mereka kumpulkan menjadi pengetahuan, sehingga mereka dapat memberikan layanan dan produk yang di depan pesaing mereka. Jadi Dampak positif yang timbul dari perkembangan SIM adalah:
1.       Pengambilan keputusan menjadi berkualitas
2.       Membantu menyelesaikan masalah dengan mudah
3.       Membantu individu dalam mencari informasi
4.       Mempercepat arus informasi
Dampak negatif dari SIM adalah:
1.      Sulitnya menjaga data yang berkualitas
2.      Meningkatnya penipuan dan juga kejahatan cyber

Jadi kesimpulan dalam sebuah rencana kerja dalam bisnis informasi sekarang ini harus memikirkan terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen untuk mendapatkan sebuah keuntungan, sebagai berikut:
·         Pekerjaan (Pekerjaan yang dibutuhkan)
·         Organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan
·         Jumlah pemikiran waktu untuk setiap pekerjaan









Daftar Pustaka:

·         Djumiarti, T. 2008. Buku Ajar Sistem Informasi Manajemen. FISIP
Universitas Diponegoro.

·         Hartono, J. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis: Pendekatan Strategis.
Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

·         http://www.dhldiscoverlogistics.com/cms/en/course/tasks_functions/orderproc
essing/system.jsp

·         Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2009. Management Information System:
Managing The Digital Firm, 9th Edition. Prentice Hall: USA.

·         Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2012. Management Information System:
Managing The Digital Firm, 12th Edition. Prentice Hall: USA.

 Richard J. Hopeman, System Analysis and Operations Management (Columbus, OH: Charles E. Merrill, 1969), 79-103.

 Michael e.Porter, “How Competitive Forces Shapes Strategy,”Harvad Businnes Review 57 (Maret-April 1979), 137-145 dan Michael E Porter, Competitive Advantage ( New York: Free Press, 1985).

·         R McLeod, G Schell - 2004 - academia.edu

·         M Kuliah - Bina Nusantara. Jakarta, 2005 - academia.edu


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.