Header Ads

How To Master Your Habits


Semua muslim pasti bedecak kagum ketika mendapati khalifah Umar bin Khaththab selalu berjalan pada malam hari untuk memastikan semua rakyatnya tercukupi kebutuhannya. Semua muslim juga akan merasa takjub ketika mengetahui Muhammad Al-Fatih, selalu melaksanakan shalat tahajjud di malam hari. Sayangnya kebanyakan diantara kita berhenti hanya pada rasa ‘kagum’ dan ‘takjub’ saja. Dan rasa ‘kagum’ dan ‘takjub’ itu akhirnya berubah menjadi pembenaran. Mungkin pernah terbesit dalam diri kita, mengapa ada orang yang punya begitu banyak keahlian sementara kita hampir-hampir tidak memiliki apapun. Atau ada orang yang tanpa belajar sudah mendapatkan hasil yang memuaskan. Keahlian bukan sesuatu yang diwariskan sebagaimana klaim si Darwin. Namun, keahlian adalah hasil pilihan, latihan dan pengulangan pilihan-pilihan yang telah dibuat.

            Habits adalah segala sesuatu yang biasa kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berpikir. Kata ‘Biasa’ yang dimaksud disini bukan biasa dalam konotasi negatif namun lebih berarti ‘hasil pembiasaan’ dari latihan yang berulang-ulang kali dilakukan. Jadi semakin banyak satu aktivitas diulang dalam jangka waktu yang lama, maka habits akan semakin kuat. Walaupun pada manusia, habits yang dipilihnya dipengaruhi oleh cara berpikir. Namun, dalam proses pembentukannya peran akal tidaklah terlalu dominan. Faktor yang menuntukan apakah kita akan memiliki habits hanya 2 hal, yaitu practice (latihan) dan repetition (pengulangan), yang tentu saja dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Sederhananya untuk membuat habits baru, maka kita harus melakukan practice dan repetition selama 30 hari berturut-turut secara konsisten, tanpa ketinggalan satu haripun. Tidak perlu pula mempertimbangkan logika atau pikiran dalam membentuk habits, karena manusia tidak selamanya logis. Karena itu pula Rasulullah berpesan kepada kita bahwa amal yang disukai Allah bukan dari segi banyaknya saja. Namun, amal yang dilakukan terus menerus, konsisten.

            Banyak orang yang merasa sulit untuk berubah karena mereka kekurangan motivasi, tidak memiliki daya tarik, dan daya dorong yang cukup. Padahal, untuk membentuk sebuah habits kita tidak perlu merasa ‘berubah’ ataupun memiliki ‘motivasi’ karena dalam banyak kasus habits bisa terbentuk walaupun seseorang tidak memiliki motivasi sama sekali. Habits datang dari pengulangan aktivitas tertentu, selama ada practice dan repetition, Insya Allah habits akan segera lahir.



Felix Y. Siauw




Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.