Header Ads

Keorganisasian dalam Islam


Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama. Sedangkan Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT  kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Kata Islam dalam bahasa Arab, al-islām, الإسلام, "Berserah diri kepada Tuhan." adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Jadi Keorganisasian dalam Islam adalah sekumpulan orang-orang dalam sebuah kelompok yang bekerjasama demi mencapai tujuan bersama dengan berserah diri kepada Allah .
            Terdapat dua kata bantu didalam al-Qur’an untuk mempelajari pengorganisasian ini. Kata tersebut adalah (Shaff) dan (Ummat). Dalam surah al-Shaff ayat 4 dikemukakan:

1-   
إنّ الله يحب الذين يقاتلون في سبيله صفا كأنهم بنيان مرصوص ( الصف : 4 )
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang (berjuang) dijalannya dengan terorganisasi rapih, seperti sebuah bangunan yang tersusun kuat". (QS. as-Shaf : 4)
            Maksud dari shaff disitu menurut al-Qurtubi adalah menyuruh masuk dalam sebuah barisan (organisasi) supaya terdapat keteraturan untuk mencapai tujuan.

Dalam kitab Al-Mu'jamul Washit 1 :126 disebutkan

2-   الجماعة  لغة : العدد الكثير من الناس ؛ وقيل : الطائفة من الناس يجمعها غرض واحد
Al-Jamaah menurut bahasa adalah sekumpulan manusia; Disebutkan pula: Sekelompok manusia yang memiliki satu tujuan

Dalam kitab Syarh Aqidah al-Wasthiyyah al-Hazami Jilid 3 hal. 21

3- الجماعة لغةً الفرقة من الناس، مأخوذة من الجمع وهو ضم الشيء بتقريب بعضه من بعض،والجماعة العدد الكثير من الناس، وهي أيضًا طائفةٌ من الناس يجمعها غرضٌ واحدٌ، والجماعة هم القوم الذين اجتمعوا على أمرٍ ما. إذًا لفظ الجماعة يدل على الضم والاجتماع،
Sekumpulan muslim yang berhimpun untuk sebuah urusan, seperti tecermin dari perkataan khalifah Umar ra :

4-   انه لا اسلام الا بجماعة ولا جماعة الا بامارة ولا امارة الا بالطاعة – ر الدرمى 1 : 79
Sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan jama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan imarah, dan tidak ada imarah kecuali dengan keta’atan. R. Ad-Darimy 1 : 79




·        Perintah Berorganisasi

5- ولتكن منكم امة يدعون الى الخير وياءمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون – آل عمران : 104 
Dalam kitab Tafsir Ibnu Mundzir الأمة هاهنا الجماعة

Dalam Tafsir al-Maraghi dijelaskan:

6-   الأمة: الجماعة المؤلفة من أفراد لهم رابطة تضمهم، ووحدة يكونون بها كالأعضاء فى بنية الشخص،

Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar IV: 35 mendefinisikan kata "Umat" dengan:

7- أن الامة أخص من الجماعة فهي الجماعة المؤلفة من افراد لهم رابطة  تضمهم ووحدة  يكونون بها كالاعضاء فى بنية الشخص
Umat itu lebih khusus dari Al-Jama'ah. Ia berarti Al-Jama'ah yang tersusun dari orang-orang yang antara sesama mereka terdapat pertalian yang mengikat dan kesatuan, yang menjadikan mereka dengannya seperti anggota-anggota tubuh manusia

Ar-Rogib Al-Ashfahani dalam "Mu'jam Mufrodat Alfadlil Quran",tt, hal:19 .

8-   اُ مَّةٌ كُلُّ جَمَاعَةٍ يَجْمَعُهُمْ اَمْرٌ مَا إِمَّا دِ يْنٌ وَاحِدٌ,أَوْ زَمَانٌ وَاحِدٌ, أَوْ مَكَانٌ وَاحِدٌ,
Ummat adalah setiap kumpulan manusia yang dihimpun oleh satu keyakinan (agama), atau oleh satu zaman, atau oleh satu tempat.


·        Karakter Organisasi
     
a.       Melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar dalam segala keadaan

9-   كَنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ (ال عمران:110)
Dalam suatu hadits diterangkan :

10- إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ خَيْرِ النَّاسِ,فَقَالَ: اَمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَاَنْهَاكُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ(ابو داود,المراغى 3:4)      
Rosulullah SAW ditanya tentang sebaik-baiknya manusia, maka sabdanya: Mereka yang memerintah pada yang  ma'ruf dan  mencegah kemunkaran (H.R. Abu Daud, Tafsier Al-Maroghi 4 : 3)


b.       Iltizam dengan Al-Haq
Maksud iltizam dengan al-haq adalah ummat yang senantiasa konsisten dalam mengamalkan dan membela “al-Haq”

11-  إِنَّ هَذِهِ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَاحِدَةً وَاَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ (الانباء:92)
Inilah ummat kamu ummat yang satu, dan Akulah tuhanmu, maka sembahlah Aku (Q.S. Al-Anbiya: 92)

12- عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ اُمَّتِى ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَاتِيَ اَمْرُ اللهِ وَهَمْ كَذَالِكَ (مسلم و ابو داود)
 Dari Tsauban r.a ia berkata: Telah bersabda Rosulullah SAW;  Senantiasa ada satu golongan dari ummatku yang menang karena diatas kebenaran, tidak akan merugikan mereka orang orang  yang menghinanya sampai  datang keputusan Allah SWT,selama mereka tetap ada dalam keadaan demikian (haq)  (H.R. Muslim dan Abu Daud)
Ar-Roghib Al-Ashfahani

13- اُمَّةٌ  اَيْ جَمَاعَةٌ يَتَخَيَّرُوْنَ الْعِلْمَ وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَيَكُوْنُوْنَ أُسْوَةً لِغَيْرِهِمْ (مفردات الفاظ القران : 19)
Ummat itu adalah Jama'ah (kumpulan orang) yang memilih/memperhatikan Ilmu (ad-Din) dan beramal sholeh, serta jadi contoh tauladan bagi yang lainnya (Mufrodat Al-Faadlil Quran,tt :19)
Dengan demikian menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani Ummat itu memiliki ciri:
   
           1.  Memperhatikan al-ilmu yang dimaksud adalah ilmu Agama
   
           2.  Beramal sholeh
   
           3.  Menjadi tauladan uswah [dan qudwah] bagi yang lainnya.


·        Larangan Memisahkan diri dari Organisasi

14- من راءى من أميره شيئا يكرهه فليصبر عليه، فانه من فارق الجماعة شبرا فمات الا مات ميتة جاهلية
Barangsiapa yang mendapatkan dari pemimpinnya sesuatu yang ia tidak sukai, maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya barangsiapa yang memisahkan diri dari Al-Jama'ah sejengkal saja, lantas ia mati, maka ia mati Jahiliyah. (HR. Al-Bukhari 4: 222 dari Ibnu Abas ra)

15- ان الله لا يجمع امتي على ضلالة ويد الله على الجماعة ومن شذ شذ الى النار
Sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatku dalam kesesatan, pertolongan Allah diberikan kepada al-Jama'ah, Barangsiapa yang menyendiri akan menyendiri ke neraka. (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Umar ra)


16- من مات بغير امام مات ميتة جاهلية – ر احمد
Barangsiapa yang mati dengan tidak memiliki imam, maka matinya seperti mati zaman jahiliyyah ( HR. Ahmad )


·        Perintang Mengangkat Pemimpin

17- لا يحل لثلاثة يكونون بفلاة من الارض الا امروا عليهم احدهم – ر احمد عن ابن مسعود
Tidak halal bagi tiga orang yang berada di tengah sahara, kecuali harus diangkat seorang dari mereka sebagai pemimpin. ( HR. Ahmad dari Ibnu Mas’ud ra )


·        Pemimpin itu Cerminan Yang Dipimpin

18- كما تكون يولى عليكم – ر الحاكم عن ابي بكرة
Sebagaimana keadaan kamu, begitulah diangkat pemimpin untuk kamu ( HR Al-Hakim dari Abi Bakrah ra )


·        Taat kepada Pemimpin

19- عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ حَقٌّ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِالْمَعْصِيَةِ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ – ر مسلم
Dari Ibnu Umar ra dari Nabi saw bersabda : Wajib mendengar dan taat (kepada pemimpin) selama tidak diperintah kepada maksiat. Jika Ia memerintah kepada maksiat, maka jangankan taat mendengarnyapun jangan.” (HR.Muslim).


·        Cara Mengangkat Pemimpin

20- وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِين - ال عمران : 159
Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS. Ali Imran : 159 )


·        Orang Yang Tidak Boleh diangkat menjadi Pemimpin
v   Orang  Kafir, Sekuler & Zalim

21-  لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ – ال عمران : 28
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). ( QS Ali Imran : 28 )

22- لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ- المجادلة : 22
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. ( QS Al-Mujadilah : 22 )

23- يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ- المائدة : 57
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. ( QS Al-Maidah:57)


v Orang Yang Ambisius

24-  انا والله لا نولى على هذا العمال احدا سأله ولا احدا حرص عليه – ر مسلم
Aku Demi Allah tidak akan menyerahkan urusan ( umat ) ini kepada seseorang yang memintanya, atau ambisius  kepadanya  ( HR Muslim dari Abi Musa ra )

25-  يا عبد الرحمن لا تسأل الامارة , فانك ان أعطيتها وكلت اليها , وان أعطيتها من غير مسألة أعنت عليها – ر مسلم عن عبد الرحمن بن سمورة
Ya Abdarrahman, janganlah meminta-minta jabatan, jika engkau meminta-minta  jabatan itu, maka engkau akan dibebani dengannya, tapi jika kamu mendapatkan jabatan itu bukan dengan cara meminta-minta, kamu akan ditolong dalam jabatan itu ( HR. Muslim dari Abdurrahman bin Samurah ra )


v Orang Yang Nepotis

26-  من ولي من أمر المسلمين شيئا فأمر عليهم أحدا محبة , فعليه لعنة الله – رالحاكم
Barang siapa yang diserahi kepemimpinan untuk mengurus urusan kaum muslimin, kemudian ia mengangkat pembantunya karena kecintaan (kedekatan), baginya laknat Allah. ( HR Al-Hakim )

Beberapa Sifat Yg Harus dimiliki :  Mukhlis, Cerdas, Sehat, Tawadlu, Penyantun/ramah, Sportif, Berani, Jujur, Pemaaf,  Sabar, Adil, Lapang dada, dsb.

27-   فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ – ر البخاري عن ابى هريرة
Apabila disia-siakan amanat, maka tunggu kehancurannya. Lalu ditanyakan: Bagaimana disia-siakannya ? Nabi saw menjelaskan : Jika suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggu kehancurannya.  (HR.Al-Bukhri dari Abi Hurairah ra )



Sumber ;

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.